Beauty Nano Spray & Magic Stick

Beauty Nano Spray & Magic Stick

Sunday, December 16, 2007

EJAKULASI DINI

Masalah disfungsi seksual merupakan momok mengerikan bagi pria. Pria mana yang mau dibilang tidak "perkasa"? Jika masalah yang terjadi tidak segera diatasi dapat berakibat terganggunya keharmonisan rumah tangga. Ingat bunyi pepatah, "Sex is not everything, but without sex, everything will be nothing."

Apa sih Ejakulasi Dini?

Tidak seterkenal disfungsi ereksi. Pria yang mengalami ejaku!asi dini masih mampu mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya terlampau cepat terjadi.
Prof Wimpie Pangkahila menjelaskan bahwa sebenarnya ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai ejakulasi dini, yaitu:
Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika terjadi ejakulasi.
Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria mampu melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi ejakulasi.
Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.
Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan pengertian yang keempat, maka ejakulasi dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga terjadi dalam waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya, sedangkan ejakulasi sendiri adalah peristiwa penyemburan air mani ke luar secara mendadak yang menandai klimaks bagi pria. Tampaknya pengertian keempat yang kini lebih dapat diterima.

Beberapa Penyebab Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini tidak datang dengan sendirinya pada pria, melainkan ada penyebabnya. "Ada penyebab psikis seperti stress berkepanjangan, kebiasaan ingin cepat selesai ketika melakukan hubungan seksual," ungkap Prof Wimpie Pangkahila.
Tidak hanya itu, lebih lanjut Prof Wimpie Pangkahila yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menjelaskan, "Ada penyebab fisik terutama kurang berfungsinya serotonin yang berfungsi menghambat."
Gangguan kontrol saraf yang mengatur peristiwa ejakulasi juga diduga menjadi penyebab terjadinya ejakulasi dini. Sayangnya, pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami disfungsi ereksi.

Ringan Beratnya Ejakulasi Dini

Ternyata ejakulasi dini berbeda-beda. Ejakulasi dini dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu: Ejakulasi dini ringan, Ejakulasi dini sedang, dan Ejakulasi dini berat.

Jenis Ejakulasi Dini

Ringan
Ejakulasi terjadi setelah beberapa kali gesekan singkat.

Sedang
Ejakulasi terjadi setelah penis masuk ke vagina.

Berat
Ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita bagian luar.
Ejakulasi terjadi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Apapun jenis ejakulasi dini yang dialami, baik pria maupun wanita akan merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi dalam waktu sangat singkat di luar kehendak sehingga hubungan seksual harus berakhir.

Dampak ejakulasi dini
Mau berat atau ringan, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya.
Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan penderita.

"Pria yang mengalami ejakulasi dini sering mengalami stres, tidak percaya diri, rendah diri, dan malu terhadap pasangannya. Dalam waktu lama dapat terjadi disfungsi ereksi. Pasangannya tentu kecewa, tidak puas, jengkel, marah, dan akhirnya mengalami disfungsi seksual seperti hilangnya gairah seksual," papar Prof. Wimpie Pangkahila.

Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini. Kalau keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria itu dapat mengalami disfungsi ereksi.
Wanita yang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak dapat mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang muncul selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya dorongan seksual dan dispareunia (rasa nyeri yang terjadi saat bersetubuh).

Bagaimana mengatasi ejakulasi dini?
Pertama-tama disarankan untuk melakukan sex therapy. Jika sex therapy tidak berhasil, maka lakukan cara yang kedua yaitu menggunakan obat. Obat untuk mengatasi ejakulasi dini adalah obat yang berkhasiat mengontrol ejakulasi. Ada beberapa jenis obat yang dapat mengontrol ejakulasi.
"Tergantung penyebabnya. Karena penyebabnya banyak berkaitan dengan fungsi serotonin, maka diperlukan obat yang mengatur fungsi serotonin, kata Prof Wimpie Pangkahila.
Lebih lanjut, Prof Wimpie menjelaskan, "Obat misalnya, golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Namun, perhatikan efek samping, karena obat ini bukan obat yang dijual bebas." Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
Seperti penjelasan di atas, ada obat untuk mengontrol ejakulasi. Kalau ejakulasi dini diakibatkan oleh gangguan ereksi, maka dengan memperbaiki fungsi ereksi, ejakulasi dapat diperlambat. Jadi obat disfungsi ereksi bermanfaat kalau ejakulasi dini disebabkan oleh gangguan ereksi.
Cara pengobatan lainnya ialah dengan cara operasi terhadap saraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.
"Mengenai suplemen, banyak yang mengklaim bisa mengobati ejakulasi dini tetapi tanpa hasil uji klinik," kata Prof Wimpie Pangkahila. Jadi jika ingin mencoba minum suplemen, pastikan suplemen tersebut dilengkapi bukti berdasarkan uji klinik yang telah dilakukan.
"Andaikata ada hasil uji dengan hasil signifikan, perlu dilakukan analisis apa kandungan di dalamnya. Dan harus tahu apakah peneliti memang berkompeten melakukannya. Kalau hanya suplemen saja, misalnya vitamin, tidak mungkin dapat mengatasi ejakulasi dini," tegas Prof Wimpie Pangkahila.

Untuk diketahui, ejakulasi dini bisa disembuhkan. Tapi ingat, bukan penyembuhan ke "orang pintar" tapi dengan pengobatan ke dokter. Sebelum perceraian menjadi satu-satunya solusi, lebih baik segera berkonsultasi dengan ahlinya untuk mengakhiri derita ejakulasi dini. (Sumber. www.medicastore.com)

Tuesday, December 4, 2007

Saat PENGOBATAN HERBAL Menjadi Pilihan ........

Suatu pagi pertengahan tahun 2005, seorang ayah dikagetkan oleh teriakan puterinya yang belum genap berumur 3 tahun dari dalam kamar mandi.....
Dengan wajah berbalut ketakutan yang amat sangat, sang bocah menangis sambil berkata, 'Aduuh..sakiiit yah', sambil matanya melihat ke arah (maaf..) duburnya yang mengeluarkan sebentuk daging penuh darah yang keluar bersamaan dengan tinja....

Pengecekan dan pengobatanpun dilakukan dari mulai dokter umum sampai dengan dokter anak. Tapi belum menghasilkan apapun. Prosesi seperti pagi pertengahan taun 2005 pun semakin sering terjadi. Mulai seminggu sekali sampai pada akhirnya setiap hari....
sampai seorang dokter anak merekomendasikan kepada Dokter spesialis bedah anak.

Setelah dilakukan pengecekan, disimpulkan bahwa penyakit yang diderita adalah Polip di usus besar...penyakit yang jarang terjadi di Indonesia....dan keputusan dokter harus dilakukan operasi minggu depan. Terhenyak sang Ayah mendengar keputusan dokter tersebut. Tetapi demi mengakhiri penderitaan puteri kecilnya yang setiap hari harus menghadapi 'prosesi pagi hari' yang sangat mengiris hati, maka sang ayahpun menyetujui operasi...

Harapan kesembuhan akan puterinya membuncah tatkala operasi selesai dilakukan.....
Tetapi apa yang terjadi...... Setelah melalui rangkaian pengecekan dan operasi yang menimbulkan trauma yang dalam bagi sang puteri....sang dokter hanya berkata,
"Ternyata puteri bapak menderita multiple Polip diusus besar, jadi yang dioperasi kemaren hanya salah satu dari banyak polip-polip yang lain yang ada diusus besar puteri bapak, dan salah satu alternatif adalah membuang usus besar puteri bapak, walaupun tidak mungkin seorang anak tidak mempunyai usus besar, saya akan mengkonsultasikan masalah ini dengan dokter yang lainnya".

Bagai tersambar di siang hari sang ayah mendengar kabar tersebut, masih terbayang dimatanya trauma yang ditimbulkan bagi sang puteri setiap mendengar kata operasi dan sorot lampu besar, tes apalagi yang harus dilakukan?????. Sebuah tanda tanya besar......

Akhirnya sang Ayah memutuskan untuk melakukan penyembuhan secara non medis (menggunakan Herbal...). Walaupun setengah hati, tetapi ini adalah jalan yang terbaik saat ini mengingat trauma sang anak akan lab dan operasi, juga biaya yang dikeluarkan....

Seorang herbalis menawarkan pengobatan dengan herbal (obat yang digunakan tanpa pengawet dan zat kimia lainnya sehingga obat hanya bertahan beberapa hari).
Dan sungguh diluar dugaan, dalam waktu 2 bulan polip yang keluar dari anus terputus, walaupun untuk polip yang didalam usus membutuhkan waktu sekitar 1 tahun.

Buat sang ayah ini adalah anugerah besar, kesembuhan sang puteri tanpa disertai dengan ketakutan operasi yng meninggalkan trauma sampai hari ini.... plus biaya yang sangat murah bila dibandingkan dengan biaya medis....
Terima kasih ya Allah........

(Apabila ada yang membutuhkan informasi mengenai Herbalis penyembuh diatas, hubungi forrisk@plasa.com, 021 99043630)

10 ANGGAPAN YANG SALAH TENTANG PENYAKIT JANTUNG

Oleh Dr.Handrawan Nadesul, Dokter Umum

Masih banyak anggapan salah di masyarakat tentang penyakit jantung. Tidak jarang menyesatkan atau menerima keadaan penyakitnya, sehingga berakibat merugikan.

Apa saja anggapan salah itu?

1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja.

Tidak. Bukan hanya karena gemuk maka orang berpenyakit jantung. Dibanding orang kurus, orang gemuk memang lebih berisiko.
Namun, bukan sedikit orang kurus yang mengidap penyakit jantung. Jika sejak kecil mengidap penyakit jantung bawaan, misalnya, dan belum dioperasi, bisa saja keluhan jantung muncul. Jenis kelainan jantung bawaan kebocoran sekat bilik jantung (VSD), misalnya, biasanya semakin mengecil dengan bertambahnya usia. Selama kebocoran itu belum mengecil habis, masih tergolong mengidap penyakit jantung.
Orang kurus juga bisa saja mengidap darah tinggi, kolesterol, dan trigliserida tinggi, yang jika dibiarkan berakibat buruk pada jantung dan akhirnya berkembang menjadi penyakit jantung. Begitu juga jika orang kurus mengidap kencing manis atau memang memiliki kelainan anomali pembuluh darah besar pada jantung, seperti anomali pembuluh aorta atau ada penyakit lain yang bisa mengganggu jantung.

2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda.

Bisa. Penyakit jantung sudah bisa diderita sejak anak masih di kandungan mula. Beberapa penyakit infeksi, seperti toxoplasmosis, campak jerman, cytomegalo virus bisa merusak organ jantung semasih anak di kandungan. Begitu juga obat-obatan tertentu yang diminum selagi hamil. Cacat jantung bawaan juga acap terjadi akibat jamu peluntur atau bahan berkhasiat lain yang belum jelas kerjanya medis.
Orang muda pun bisa kena penyakit jantung jika jantungnya terinfeksi. Infeksi bisa langsung menyerang jantung (endocarditis, myocarditis, pericarditis) atau di luar jantung yang bisa berkomplikasi ke jantung, seperti jika anak terserang infeksi difteria (di tenggorokan).
Kelainan aliran listrik otot jantung juga sering mengenai orang muda, sehingga irama dan debar jantung jadi tidak normal. Dan fungsi jantung juga bisa terganggu bila kekurangan elektrolit tertentu (kalium, misalnya) fungsi jantung bisa kacau juga, seolah sakit jantung. Demikian pula pengaruh kuat nikotin, obat tidur, obat penenang.

3. Wanita terbebas dari penyakit jantung.

Tidak. Sebelum usia menopause, wanita memang lebih kecil risiko terkena dibanding pria. Namun, setelah menopause, risiko wanita terkena penyakit jantung koroner menjadi sama besar dengan pria. Hal ini sering dilupakan, sehingga luput mendapat perhatian.
Namun, selama usia reproduktif pun wanita masih mungkin kena penyakit jantung jika kegemukan, lemak darah tinggi, mengidap darah tinggi, kencing manis, atau memiliki anomali pada pembuluh besar jantung, perokok berat, mengonsumsi obat pengurus badan golongan amfetamin atau phenfluramin,fentermine. Obat-obat golongan ini sudah ditarik dari peredaran.
Amphetamine memang bukan obat kurus, sebab dipakai dengan memanfaatkan efek sampingnya yang bikin tak suka makan, sedangkan obat pengurus (golongan Phen-fen) bisa bikin katup jantung menggelambir, sehingga fungsi jantung terganggu dan berakhir dengan payah jantung.

4. Penyakit jantung hanya satu macam.

Tidak. Sudah disebut di atas, penyakit jantung bisa bawaan, sejak lahir sudah diidap. Bisa juga sebab infeksi, dan yang paling sering penyakit jantung koroner, kalau bukan payah jantung (gagal jantung).
Infeksi pada jantung bisa oleh kuman dan virus. Paling sering infeksi pada katup jantung. Katup yang terinfeksi (SBE, Subacute Bacterial Endocarditis) menyisakan kerusakan pada katup, sehingga fungsi katup jantung menjadi tidak normal. Jika kerusakan katupnya berat dan berlangsung lama, bisa berakhir dengan gagal jantung juga.
Bukan cuma itu. Kelainan katup jantung akibat infeksi, sewaktu-waktu butiran-butiran lemak dan sisa infeksi pada katup bisa luruh dan terlepas hanyut terbawa aliran darah. Hanyutnya butiran lemak dan sisa infeksi ini yang bisa tersangkut di pembuluh darah otak, sehingga dapat berakhir dengan stroke.
Jantung koroner terjadi jika pembuluh darah koroner yang memberi makan bagi otot jantung tersumbat. Sumbatan bisa berasal dari dinding pembuluh darah koronernya sendiri yang semakin menebal oleh karat lemak (atherosclerosis), bisa juga oleh kiriman butiran lemak, bekuan darah, atau sampah darah yang berasal dari luar jantung. Emboli (terhanyutnya benda sampah dalam darah) sehabis melahirkan, sewaktu operasi sedot lemak, risiko bedah besar, patah tulang terbuka.
Jantung menjadi payah atau gagal jantung terjadi bila darah tinggi dibiarkan tinggi selama puluhan tahun. Pada darah tinggi, jantung bekerja ekstra berat. Akibat jantung harus memompakan darah lebih kuat dari normal, lama-kelamaan otot jantung menjadi semakin tebal dan jantung membengkak. Pembengkakan berlangsung terus sampai satu titik, pada saat jantung sudah tidak bisa berkompensasi untuk melar lagi. Pada saat itulah terjadi serangan gagal jantung (decompensatio cordis).

5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung.

Bisa. Kendati jantungnya tak kurang suatu apa, namun bisa terkena penyakit jantung yang berasal dari luar jantung. Jika jiwa gundah terus, rasa cemas, rasa waswas, jantung bisa mendadak berdebar tak tentu.
Rasa berat di dada, rasa ada yang mendesak di kerongkongan, jantung berdebar, disertai rasa gundah gelisah, kemungkinan yang sakit jiwanya, dan bukan jantungnya. Tanpa perlu diberi obat jantung dan cukup penenang jiwa, keluhan jantung umumnya akan mereda sendiri.
Demikian pula penyakit jantung yang berasal dari kelewat aktifnya kelenjar gondok (hyperthyroidism). Semakin tinggi hormon gondok di dalam darah, semakin kuat debar jantung akibat tensi darah meninggi. Jika tensi darah meninggi pada penyakit gondok dibiarkan, lama-kelamaan jantung bisa payah juga. Jantung lalu membengkak juga.
Komplikasi infeksi difteri pada anak-anak, pada minggu ketiga sakit, bisa menyerang jantung. Racun kuman difterianya mengganggu fungsi jantung. Namun, begitu racun dijinakkan, jantung bisa pulih kembali.
Kasus anemia (kekurangan Hb) yang berat dan dibiarkan untuk waktu lama bisa membebani jantung juga. Oleh karena kadar Hb (pengangkut oksigen) rendah, darah kurang penuh membawa oksigen, dan itu tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Supaya oksigen yang diangkut darah mencukupi kebutuhan sel, jantung perlu bekerja lebih keras. Dan oleh karena jantung bekerja lebih keras, lama-lama jantung membengkak juga (seperti akibat darah tinggi).

6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke.

Ada. Bukan sedikit serangan stroke penyumbatnya berasal dari jantung. Jika katup jantung melepaskan butiran bekuan darah atau sisa bekas infeksi katup, sampah dalam darah itu akan hanyut dan memasuki pembuluh darah otak, lalu menyumbat di sana.
Bisa juga sebab fungsi pemompaan jantungnya sendiri yang sudah melemah, baik tenaga maupun iramanya. Bila ini terjadi, maka aliran darah selain tidak deras, sering berpusing. Aliran berpusing dan tak deras ini yang berisiko menimbulkan serangan stroke, sebab selain aliran darah melemah, kemungkinan darah juga mengangkut hanyutan benda-benda penyumbat yang luruh akibat aliran berpusing tersebut.

7. Penyakit jantung itu turunan.

Tidak. Penyakit jantung bukan turunan. Kendati orangtua berpenyakit jantung, anak belum tentu kena penyakit jantung. Yang diturunkan kencing manis dan darah tingginya. Kencing manis dan darah tinggi, termasuk kegemukan, jika tidak dikendalikan bisa berakhir dengan jantung koroner kalau bukan payah jantung juga.

8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah.

Dapat. Malah justru lebih mudah dan lebih murah mencegah penyakit jantung ketimbang harus menderita dan menanggung ongkos berobatnya. Kita tahu semua penyebab penyakit jantung ada yang mulai dari sejak di kandungan.
Itu maka semua ibu hamil yang berisiko punya riwayat mengidap penyakit toxoplasmosis (senang pada kucing), atau cytomegalo virus (lewat berciuman dengan yang mengidap virus tersebut), atau campak jerman (dan herpes genital), sebaiknya memeriksakan darah dulu sebelum hamil (pemeriksaan darah TORCH).
Jika ternyata ada salah satu dari TORCH yang positif dan penyakitnya masih aktif, jangan hamil dulu sampai penyakitnya sudah diterapi sehingga tidak aktif lagi.
Infeksi jantung sering berasal dari infeksi kuman tenggorokan (streptococcus beta haemolyticus). Jika kuman ini menjalar ke jantung, terjadilah infeksi jantung (SBE). Maka setiap ada serangan infeksi tenggorokan, apalagi kalau dari pemeriksaan sediaan apus lendir tenggorok terbukti positif kuman tersebut, obati sampai tuntas (biasanya sampai beberapa minggu antibiotika tanpa boleh putus). Jika tidak tuntas, berisiko akan berkomplikasi ke jantung.
Kecukupan elektrolit (waspada jika sering muntah menret, kurang makan buah dan sayur), dan trace elements buat jantung termasuk selenium, mangan, magnesium, jangan sampai kurang. Dan bila mengidap darah tinggi secepatnya dikendalikan. Begitu pula jika kencing manis, penggundah, dan jiwa gampang goyah, segera diatasi.

9.Terkena penyakit jantung sebab sering dikageti.

Bukan. Orang sering kaget atau dikageti tidak mungkin menjadi sakit jantung. Kecuali memang sudah mengidap lemah jantung, keterkejutan fisik, bahkan kerkejutan mental pun bias bikin penyakit jantung yang sebetulnya sudah terkendali, bisa kumat. Jantung yang sehat dan normal tidak bakal "copot" kendati rajin dikageti.

10. Penyakit jantung muncul sebab mengonsumsi menu jantung pisang.

Tidak benar. Tidak ada korelasi antara doyan makan sayur jantung pisang dengan penyakit jantung. Zaman kakek nenek dulu, gudeg atau keluban jantung pisang menu yang tergolong eco sekali. Dan buktinya orang dulu tak ada yang kena jantungan gara-gara menu hariannya sering memilih sayur jantung pisang. (Sumber. Kompas Cyber Media)