Saya Angghy Rahmadhany, 28 th. Seorang Ibu Rumah Tangga, tinggal di Kota Malang.
Sekitar 5 bulan yang
lalu saya mengalami kelainan kandungan
yang disebut dengan molahidatidosa, atau sebutan
lainnya adalah hamil diluar kandungan atau hamil
anggur dimana tidak ada janin dalam
kandungan melainkan gelembung-gelembung yang
mirip buah anggur. Jika kondisi kandungan tersebut
dibiarkan akan mengancam jiwa Saya,
selanjutnya langkah yang Saya tempuh untuk
menghindari kemungkinan terburuk adalah
dilakukannya proses kuretase supaya kandungan Saya
bersih.
Setelah proses tersebut selesai, 1 bulan kemudian Saya melakukan control ke Dokter Kandungan untuk melihat perkembangan kesehatan kandungan Saya normal apa tidak, kemudian Saya melakukan tes lab untuk melihat keakuratan hasilnya. Saya terkejut sekali setelah melihat hasil lab tersebut dan ternyata Kadar Beta HCG yang membawa virus mola tidak turun justru naik 1500 lebih.
Satu bulan kemudian setelah tes lab yang pertama Kadar Beta HCG Saya naik lagi menjadi 3075. Saya syok dengan hasil tersebut, karena semakin tinggi kadar Beta HCG_nya justru akan memicu reaksi sel-sel kanker untuk berkembang didaerah Rahim.
Saya dengan suami berunding untuk mencari solusi perihal tersebut, kemudian diputuskan untuk melakukan tes lab di Kota Surabaya tepatnya di Graha Amerta Rumah Sakit Dr.Soetomo yang merupakan pusat untuk pengobatan penyakit-penyakit kronis seperti tumor dan kanker di JawaTimur. Setelah dilakukan tes lab justru Saya semakin syok, karena hasil lab sudah menunjukkan bahwa Saya divonis harus dilakukan Kemoterapi atau diangkat rahimnya, dimana ada sel-sel kanker yang mau menembus dinding Rahim.
Sayapun terus menangis dengan kondisi seperti ini, biaya kemoterapi ditaksir 80jt, uang dari mana sebanyak itu. Kemudian Saya dan suami putuskan untuk rehat sejenak dan mencari solusi lain. Saya coba konsultasi ke Dokter Ahli Kandungan dan Penyakit Kanker yang ada di Malang, justru ini yang membuat Saya sedikit lega. Saya dikasih solusi untuk mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung AntiOxidant tinggi seperti wortel, apel, tomat, dan lain-lain supaya kadar Beta HCG_nya turun dan kembali normal.
Ketemulah solusi yang ternyata tidak jauh dari Saya. Suami Saya membawakan sebuah produk GLUTERA™ yang katanya berisi Glutathione Complex. Saya sendiri tidak tahu apa itu Glutathione, tapi suami saya menyuruh saya meminumnya sehari 1 sachet.
Satu bulan kemudian, waktunya kontrol, saya cek ke Lab. Prodxxxx di Kota Malang ternyata kadar Beta HCG Saya turun dari angka 3.075 menjadi 106,6, Alhamdulillah. Kemudian saya konsultasi hasil Lab. dengan dokter yang biasa merawat saya. Sekalian saya tunjukkan Tube nya Glutera. Dokter malah bilang, “bagus tuch Glutera, glutathione antioksidan tinggi.. darimana kamu dapatkan....?”. Terus terang saya tambah bingung, tapi dokter menerangkan tentang glutathione, dan saya mulai sedikit tahu. Saat ini saya dianjurkan untuk mengkonsumsi rutin GLUTERA™ setiap hari, dan dokter saya sekarang juga ikutan konsumsi GLUTERA™.
Setelah proses tersebut selesai, 1 bulan kemudian Saya melakukan control ke Dokter Kandungan untuk melihat perkembangan kesehatan kandungan Saya normal apa tidak, kemudian Saya melakukan tes lab untuk melihat keakuratan hasilnya. Saya terkejut sekali setelah melihat hasil lab tersebut dan ternyata Kadar Beta HCG yang membawa virus mola tidak turun justru naik 1500 lebih.
Satu bulan kemudian setelah tes lab yang pertama Kadar Beta HCG Saya naik lagi menjadi 3075. Saya syok dengan hasil tersebut, karena semakin tinggi kadar Beta HCG_nya justru akan memicu reaksi sel-sel kanker untuk berkembang didaerah Rahim.
Saya dengan suami berunding untuk mencari solusi perihal tersebut, kemudian diputuskan untuk melakukan tes lab di Kota Surabaya tepatnya di Graha Amerta Rumah Sakit Dr.Soetomo yang merupakan pusat untuk pengobatan penyakit-penyakit kronis seperti tumor dan kanker di JawaTimur. Setelah dilakukan tes lab justru Saya semakin syok, karena hasil lab sudah menunjukkan bahwa Saya divonis harus dilakukan Kemoterapi atau diangkat rahimnya, dimana ada sel-sel kanker yang mau menembus dinding Rahim.
Sayapun terus menangis dengan kondisi seperti ini, biaya kemoterapi ditaksir 80jt, uang dari mana sebanyak itu. Kemudian Saya dan suami putuskan untuk rehat sejenak dan mencari solusi lain. Saya coba konsultasi ke Dokter Ahli Kandungan dan Penyakit Kanker yang ada di Malang, justru ini yang membuat Saya sedikit lega. Saya dikasih solusi untuk mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung AntiOxidant tinggi seperti wortel, apel, tomat, dan lain-lain supaya kadar Beta HCG_nya turun dan kembali normal.
Ketemulah solusi yang ternyata tidak jauh dari Saya. Suami Saya membawakan sebuah produk GLUTERA™ yang katanya berisi Glutathione Complex. Saya sendiri tidak tahu apa itu Glutathione, tapi suami saya menyuruh saya meminumnya sehari 1 sachet.
Satu bulan kemudian, waktunya kontrol, saya cek ke Lab. Prodxxxx di Kota Malang ternyata kadar Beta HCG Saya turun dari angka 3.075 menjadi 106,6, Alhamdulillah. Kemudian saya konsultasi hasil Lab. dengan dokter yang biasa merawat saya. Sekalian saya tunjukkan Tube nya Glutera. Dokter malah bilang, “bagus tuch Glutera, glutathione antioksidan tinggi.. darimana kamu dapatkan....?”. Terus terang saya tambah bingung, tapi dokter menerangkan tentang glutathione, dan saya mulai sedikit tahu. Saat ini saya dianjurkan untuk mengkonsumsi rutin GLUTERA™ setiap hari, dan dokter saya sekarang juga ikutan konsumsi GLUTERA™.
Semoga menjadi inspirasi bagi para wanita yang terkena kanker seperti aku. Jangan menyerah karena dimana ada keinginan masih banyak cara menuju kesembuhan...
Sumber : http://www.produkglutera.com/?id=akucantik
No comments:
Post a Comment